Quantcast
Channel: bungeko.com
Viewing all articles
Browse latest Browse all 271

Masjid yang Dibangun dengan Getah Karet

$
0
0

SAYA lupa nama masjid ini. Terletak di tengah-tengah perkampungan transmigrasi Blok A Batumarta VIII, Kec. Madang Suku III, OKU Timur, Sumatera Selatan. Saya masih kelas V SD saat masjid ini didirikan medio 1993, alias 23 tahun lalu. Satu hal yang saya ingat, masjid ini berdiri berkat kekompakan serta pengorbanan warga di sekitarnya.

Awalnya Blok A hanya punya satu langgar kayu kecil sebagai pusat peribadatan. Tentu saja tidak cukup karena langgar ini begitu kecil. Utamanya saat salat tarawih dan salat Ied. Jamaah tumpah ruah hingga ke halaman, menggelar tikar atau potongan karung di atas tanah.

Pak Salim sebagai Ketua RT sekaligus tetua kampung tanggap dengan situasi ini. Beliau menggagas sebuah usulan visioner: setiap kepala keluarga diminta menyedekahkan satu baris dari kebun karet masing-masing untuk biaya pembangunan masjid. Ya, alih-alih meminta sedekah uang, Pak Salim justru meminta sumber uangnya!

Warga kompak menyepakati usulan ini, secara sukarela melepas satu baris kebun mereka. Itu berarti sekitar 10 batang. Garis batas kebun diubah dengan kesepakatan bersama, sehingga Blok A punya kebun khusus inventaris kampung. Hasil panen kebun karet tersebut sepenuhnya untuk membiayai pembangunan masjid.

Tak berhenti sampai di situ, warga bergotong-royong menyumbangkan tenaga saat proyek pembangunan masjid dimulai. Kurang dari setahun sejak pondasinya ditanam, masjid kebanggaan warga Blok A Batumarta VIII ini pun berdiri megah.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis "1001 Kisah Masjid”


Word count (menurut WordCounter.net): 210 kata, 1.448 karakter

Viewing all articles
Browse latest Browse all 271

Trending Articles