Quantcast
Channel: bungeko.com
Viewing all articles
Browse latest Browse all 271

Akankah Google Hentikan Layanan Blog Gratis Blogger/Blogspot?

$
0
0

INI pertanyaan yang membuat heboh banyak narablog beberapa hari terakhir. Benarkah Google bakal menghentikan, atau menghapus layanan blog gratis miliknya yaitu Blogger.com? Sebagai pengguna platform ini sejak medio 2005, saya coba berbagi pandangan. Just my two cents.

Isu layanan Blogger.com bakal dihentikan sudah berulang kali berhembus. Seingat saya kabar burung soal ini bahkan sudah pernah ditiupkan sebelum 2010. Lalu sempat terdengar lagi tahun lalu. Alasan pendukungnya selalu sama, Google terkesan menelantarkan Blogger dengan tidak adanya update fitur maupun template.

Sebenarnya Google baru saja "menyentuh" Blogger dengan menyediakan sederet template responsif. Namun, langkah ini terbilang sangat terlambat dibanding platform lain. Katakanlah WordPress sebagai engine blog terpopuler di dunia di atas Blogger.

Menariknya, Google sendiri sudah bertahun-tahun lalu mulai mendeteksi apakah sebuah blog responsif atau tidak, lalu menyarankan apa yang perlu dilakukan pemilik blog. Jadi lucu ketika The Big G sibuk menandai blog yang tidak responsif, tapi di layanan blog gratis miliknya malah tidak tersedia template responsif.

Okelah, di luar sana banyak situs menyediakan template responsif, baik berbayar maupun gratis. Namun, intinya adalah perhatian Google pada Blogger. Sebelum adanya pembaruan template responsif bulan lalu, Blogger.com terakhir kali di-update pada 2015. Lama sekali.

Jadi, akankah Google menghentikan layanan blog gratis Blogger.com?

Bisa saja. Google sangat terkenal akan reputasinya menghentikan produk-produk mereka. Sebut saja Orkut di masa lalu. Atau Google Reader, Google Code, dan belum lama ini Picasa Web. Jangan kaget kalau suatu saat Blogger yang di-shut down.

Nah, yang saya garis-bawahi "suatu saat" ini. Menurut saya sih Google tak akan menghentikan Blogger.com dalam waktu dekat.


Etalase Iklan AdSense
Google membeli Blogger.com pada Februari 2003. Sebenarnya yang dibeli Pyra Labs, perusahaan perancang platform tersebut. Akuisisi ini membuat seluruh personel Pyra Labs beralih status sebagai karyawan Google. Termasuk duo co-founderMeg Hourihan dan Evan Williams.

Baca juga:Blogger, Tonggak Popularitas Blog

Pembelian Blogger tak lepas dari rencana Google meluncurkan jaringan periklanan milik mereka yang kini jadi idola, AdSense. Google AdSense diperkenalkan hanya selisih sebulan dari akuisisi Pyra Labs.

Sejak berdiri pada 1998, Google tak punya pemasukan sama sekali. Dana operasional mereka semata-mata dicukupi dari suntikan investor. AdSense-lah produk pertama yang benar-benar menghasilkan pendapatan bagi Google, sampai akhirnya mencapai profit dan terus berkembang seperti sekarang.

Benang merahnya sangat terlihat. Google butuh semacam etalase untuk memajang iklan-iklan AdSense. Semakin banyak blog memasang iklan AdSense, semakin besar peluang iklan-iklan tersebut terlihat dan diklik. Itu artinya peluang pendapatan Google semakin besar pula.

Google sebenarnya menawarkan program periklanan AdSense pada sejumlah webmaster top masa itu. Salah satu pengguna awal AdSense adalah blogger kondang asal Kanada, John Chow. Tapi itu saja tidak cukup signifikan. Google butuh lebih banyak blog, sebanyak-banyaknya. Itulah sebabnya Blogger.com dibeli.

Tak cukup, Blogger lantas meluncurkan layanan email gratis Gmail.com pada 1 April 2004. Dengan tawaran space gratis sebesar 1 GB - bandingkan dengan space 2 MB yang ditawarkan Hotmail saat itu, popularitas Gmail langsung melejit. Jumlah penggunanya melonjak tajam.


Tepat setahun kemudian Google melipat-gandakan space Gmail menjadi 2 GB, dan kini 10 GB. Atau jika kita gabungkan seluruh space di Gmail, Google Drive, dan Google+ Photos jumlahnya mencapai total 15 GB.

Sama halnya Blogger, Gmail kemudian digunakan juga sebagai etalase iklan AdSense. Iklan-iklan yang tampil di blog-blog Blogger.com dan mailbox Gmail memberi penghasilan cukup lumayan bagi Google. John Battle dalam bukunya The Search (New York, 2005) mengestimasi AdSense menyumbang 15% dari total pendapatan Google pada awal tahun 2005.

Hingga saat ini kita lihat banyak sekali blog dan situs berbasis Blogspot, baik dengan custom domain TLD maupun masih menggunakan buntut blogspot.com, yang memajang iklan AdSense. Faktanya, Blogger.com merupakan platform blog terpopuler kedua di dunia setelah WordPress. Menurut pendapat saya sih Google masih butuh Blogger.

Jadi, kalapun layanan gratis ini dihentikan oleh Google, hal tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Kapan? Perkiraan saya dalam 4-5 tahun ke depan masih amanlah.

Sedia Payung Sebelum Hujan
Kalau Google diibaratkan pemilik kontrakan, maka kita-kita pengguna Blogger.com adalah penyewa. Tak ada biaya sepeser pun yang dibebankan oleh Google, namun justru karena itulah tidak ada jaminan apapun bagi kita. Google bisa kapan saja menghentikan layanan ini.

So, we better prepare for the worst.

Ada dua opsi bagi yang ingin meninggalkan Blogspot. Pertama, menyewa web-hosting sendiri dan berganti engine menjadi WordPress.org; kedua, pindah platform ke WordPress.com. Masing-masing tentu saja dengan kelebihan dan kekurangannya.



1. Hosting sendiri dan memakai WordPress.org
WordPress adalah web-engine yang paling banyak digunakan di dunia saat ini. Kemudahan otak-atik tampilan dan optimasi konten menjadi keunggulannya. Entah sejak kapan pandangan ini muncul, namun blog yang di-hosting sendiri dan menggunakan WordPress dinilai lebih keren.

Kekurangannya, bagi yang terbiasa ngeblog di Blogger.com biaya hosting bulanan bisa jadi sangat merepotkan. Okelah, pembayarannya bisa dirapel setahun sekali. Namun jumlah tagihan tetap saja membengkak, bisa 2-3 kali lipat atau lebih dibanding saat hanya membayar nama domain untuk Blogger.

Bagi saya yang tak paham teknis blog, yang paling mengerikan adalah kemungkinan disusupi hacker. Susah payah kita membangun blog beserta reputasinya selama bertahun-tahun, seorang hacker dapat dengan mudah menghancurkan semua itu dalam semalam.

Benar di kebanyakan penyedia hosting disediakan fitur back-up, tapi tetap saja butuh waktu tak sebentar untuk memulihkan blog tadi. Tanpa skill mumpuni di bidang tersebut, gangguan begini bisa sangat membuat frustasi.

Itulah sebabnya kalau nanti terpaksa harus pindah platform saya lebih suka opsi kedua berikut.

2. Custom domain di WordPress.com
Sama-sama WordPress, namun ini versi gratisannya. Seperti halnya Blogger.com, kita dapat ngeblog di sini tanpa biaya sepeser pun. Kalau mau memakai nama domain TLD, siapkan iuran tahunan sebesar $13 untuk layanan domain mapping.

Catat, itu hanya untuk domain mapping. Dengan biaya sebesar ini kita dapat menikmati layanan hosting dengan space 3 GB, serta berbagai plugin populer yang sudah secara otomatis terpasang pada blog.


Kalau space sebanyak itu tidak cukup, ada pilihan upgrade ke paket-paket berikutnya dengan kuota lebih besar dan tambahan fitur lain. Pilihan termurah adalah Paket Personal, yakni sebesar $2.99/bulan atau $35.88 setahun (setara Rp477.921,60 menurut kurs hari ini).

Mahal? Sebagai gambaran, harga tersebut sudah termasuk registrasi satu nama domain TLD setahun, space 6 GB, dan ratusan pilihan theme gratis yang dapat kita sesuaikan dengan keinginan, plus beberapa plugin penting seperti Jetpack.

Menurut saya ini justru lebih murah jika dibanding paket blogging standar di sejumlah layanan hosting. Pindah ke WordPress.com merupakan pilihan tepat bagi yang hanya ingin fokus menulis, menghasilkan konten berkualitas, tanpa dirisaukan urusan-urusan teknis. Apatah lagi kalau tidak paham soal teknis blog.

Tapi kan, Mas, ini tetap saja numpang? Cuma pindah induk semang dari Blogger ke WordPress.

Tak perlu berkecil hati. Coba cek laman https://wordpress.com/notable-users/ dan lihat seberapa banyak brand terkenal yang "menumpang" di WordPress.com.

Kekurangan menggunakan WordPress.com, kita tidak dibolehkan kita memasang iklan apapun di blog. Yang diperkenankan hanya banner dan tautan afiliasi, itupun harus situs-situs terpercaya seperti Amazon.com.

Tenang saja, WordPress punya program periklanan bernama WordAds yang berbasis impresi. Lumayanyah untuk menambah penghasilan dari pageviews blog. Saya pernah punya blog yang menghasilkan $100/bulan di program ini. Jangan kagum dulu. Seorang senior di Solo mendapat rata-rata Rp 50 juta dari satu blognya yang menjalankan WordAds.

Satu lagi, permalink blog WordPress.com tidak bisa diubah-ubah sesuai selera. Format standarnya adalah http://namablog.com/tahun/bulan/tanggal/judul-posting/. Jadi, kalau misalnya saya menerbitkan posting ini pada 2 April 2017, permalink-nya menjadi http://bungeko.com/2017/04/02/akankah-google-hentikan-layanan-gratis-blogspot/.



Ini bisa jadi masalah kalau kita memindah blog dari Blogger. Pasalnya, posting-posting lama di Blogger punya format permalink berbeda, yakni tanpa tanggal. Lalu di ujungnya ada .html. Bisa jadi broken link.

Namun, berdasarkan pengalaman saya sewaktu memindahkan bungeko.com ke WordPress.com di tahun 2014, pengunjung yang mengeklik alamat lama bakal di redirect ke alamat baru. Mudah-mudahan saja sampai saat ini masih begitu.

Kesimpulan
Dari uraian di atas, saya menyimpulkan ada kemungkinan Google menghentikan layanan Blogger.com. Ini seiring semakin gurihnya hasil periklanan di YouTube serta kecenderungan pengguna internet yang lebih suka menonton video ketimbang membaca blog.

Video over blog post. Jangan heran kalau Google bakal lebih memilih untuk membesarkan YouTube ketimbang Blogger. Lihat video di atas dan dengarkan uraian Matt Cutts, saat itu programer Google, tentang alasan Google menghentikan sebuah produk layanan.

Namun, rasa-rasanya ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Paling tidak kita masih bisa menikmati layanan Blogger hingga 4-5 tahun ke depan. Kalaupun lebih cepat dari itu, Google bakal mengabari kita semua sebelum melakukan eksekusi.

So, yang terpenting dilakukan adalah mem-back up blog. Mulai sekarang rajin-rajinlah membuat back-up secara berkala. Sehingga jika nanti Blogger ditiadakan, kita dapat dengan mudah memindahkan blog. Manfaatkan fitur ekspor blog di dasbor untuk melakukannya.

Semoga bermanfaat.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 271

Trending Articles