Quantcast
Channel: bungeko.com
Viewing all articles
Browse latest Browse all 271

Mencicipi Resep Senilai Rp 125 Juta di Warung Baceman Puyuh Nesu Mulih Jogja

$
0
0
NAMANYA aneh, Warung Nesu Mulih Pak PM. Ketika ditanyakan kenapa diberi nama begitu, empunya warung bercerita kalau dulu banyak pelanggan yang sering pulang sambil marah-marah karena tidak segera dilayani. Atau sudah antri lama terus kehabisan. “Pembelinya kan banyak, sampai antri lama sekali. Jadi, beberapa pembeli yang tidak sabar terus pulang sambil marah-marah. Makanya warung ini diberi nama Nesu Mulih,” cerita Bu Nani, si pemilik warung. Sewaktu saya menyambangi warung Nesu Mulih, suatu sore di bulan Mei (tahun 2010) lalu, pembeli masih belum tampak. Tapi, begitu jarum jam menunjukkan angka tujuh malam, barulah satu demi satu pembeli berdatangan. Warung yang buka tepat di depan Ndalem Notoprajan, daerah Ngupasan, Kota Yogyakarta, ini terbilang unik. Menu yang ditawarkan hanya baceman burung puyuh (Coturnix coturnix) dan burung dara (Columbidae). Tapi, justru menu itulah yang membuat nama Nesu Mulih tenar hingga kemana-mana. “Dulu saya juga jualan soto. Jadi, soto sama baceman puyuh. Tapi, karena puyuhnya yang lebih laris, sotonya saya hilangkan,” cerita Bu Nani lagi. Bu Nani menambahkan, awalnya ia hanya berjualan untuk memanfaatkan keramaian Pasar Malam Sekaten. Kebetulan halaman depan Ndalem Notoprajan biasa digunakan sebagai area parkir kendaraan para pengunjung Sekaten. Ibu dua anak yang sudah mempunyai cucu ini lantas membuka warung tepat di [...]

Viewing all articles
Browse latest Browse all 271

Trending Articles