Kamis (1/1) mendatang, tepat di hari pertama tahun 2015, Liverpool menjamu Leicester City di lanjutan Premier League 2014/15. Kondisi terkini kedua tim membuat tuan rumah lebih diunggulkan untuk meraih kemenangan. Tim asuhan Nigel Pearson baru menang sekali dan kalah empat kali dari lima partai terakhir. Sedangkan The Reds menang empat kali dan kalah sekali dari jumlah sama.

Para pemain Liverpool merayakan gol keempat mereka dalam kemenangan 4-1 melawan Swansea City di Anfield, Selasa (30/12) lalu.
Sejak menang mengejutkan dengan skor 5-3 atas Manchester United pada September lalu, Leicester tak pernah lagi merasakan kemenangan. Total selama 13 partai Leonardo Ulloa cs. tidak menang. Kemenangan baru didapatkan pekan lalu ketika mengalahkan tuan rumah Hull City dengan skor tipis 1-0.
Sebaliknya dengan Liverpool. Setelah tersingkir dari Liga Champion karena bermain imbang 1-1 dengan FC Basel, manajer Brendan Rodgers mencoba formasi anyar: 3-4-2-1. Formasi yang sering diplesetkan sebagai 3-7-0 karena memasang Raheem Sterling di posisi striker ini, memberikan empat kemenangan untuk The Reds. Satu-satunya kekalahan dengan formasi ini diderita saat bertandang ke Old Trafford, saat itu formasi tiga bek dengan Sterling di depan baru saja dipakai.
Meski demikian, performa Steven Gerrard cs. masih jauh dari kata konsisten. Ketika menghadapi Burnley, permainan buruk ditampilkan skuat Rodgers. Beruntung mereka bisa membawa pulang kemenangan saat itu. Lalu ketika melawan AFC Bournemouth di Piala Liga, The Reds tampil apik di babak pertama namun menurun di babak kedua.
Penampilan terbaru Liverpool yang menuai pujian adalah saat mengalahkan Swansea City di Anfield pekan lalu. Ini disebut-sebut sebagai performa terbaik musim ini sejak kemenangan di White Hart Lane pada awal musim. Itupun Liverpudlian sempat dibuat was-was karena Gylfi Sigurdsson mencetak gol balasan dan The Swans nyaris menyamakan skor tak lama berselang.
Catatan Leicester di Anfield tidak buruk-buruk amat. Dari delapan lawatan di era Premier League, The Foxes sukses membawa pulang tiga kemenangan dan sekali seri. Namun kemenangan terakhir sudah berlalu sangat lama, yakni 14 tahun lalu. Tepatnya pada 3 Mei 2000, di mana Liverpool kalah 0-2. Satu-satunya pemain tersisa dari laga itu tinggal Steven Gerrard.

Simon Mignolet secara tak sengaja mencetak gol bunuh diri di kandang Leicester City, awal Desember lalu. Liverpool menang 3-1 ketika itu.
Berikut head-to-head kedua tim, seperti dilansir Opta:
- Liverpool memenangkan tiga pertemuan terakhir melawan Leicester di Anfield. Namun dalam tiga laga kandang sebelum itu, The Reds selalu kalah. Dengan kata lain, hasil dari enam perjumpaan terakhir di Anfield adalah masing-masing tiga kemenangan untuk kedua tim.
- Liverpool mencetak tiga gol dari hanya tiga tembakan on target saat mengalahkan Leicester 3-1 di King Power Stadium, Desember lalu.
- Liverpool memenangkan lima dari enam pertandingan kandang terakhir mereka di Tahun Baru.
- Kemenangan 4-1 atas Swansea City pekan lalu menjadi kemenangan dengan empat gol pertama yang dibukukan Liverpool sejak kemenangan atas Tottenham Hotspur (4-0) musim lalu.
- Liverpool tengah mengincar tiga kemenangan beruntun di Premier League yang pertama sejak rekor 11 kemnenangan beruntun mereka putus akhir musim lalu.
- Adam Lallana mencetak dua gol dan satu asis dalam dua laga terkahirnya di Anfield. Ia juga mencetak satu gol ke gawang Leicester bulan lalu.
- Bersama Arsenal dan Stoke City, Liverpool memenangkan seluruh pertandingan di periode sibuk sejak Boxing Day lalu.
- Liverpool mencetak satu gol lebih banyak dari tiga pertandingan terakhir (7) ketimbang yang mereka cetak di delapan pertandingan sebelum itu (6).
- Tiga pencetak gol Leicester di liga musim ini (Taylor-Fletcher, Nugent, dan Konchesky) tidak pernah sekalipun mencetak gol di Anfield.