Quantcast
Viewing all articles
Browse latest Browse all 271

Tips Memilih Nama Domain

Image may be NSFW.
Clik here to view.

MASIH pakai blog gratisan yang berembel-embel .blogspot.com atau .wordpress.com? Mau beli nama domain sendiri biar blog lebih terlihat oke dan semakin gampang dapat job? Berikut tips memilih nama domain berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya selama ini.

Meski bukan tolok ukur utama, memakai nama domain berekstensi .com atau .net adalah bukti keseriusan seorang blogger. Disebut serius karena si blogger sudah mau menginvestasikan uangnya dalam membangun blog. Tak lagi sekedar memakai fasilitas gratisan.

Membeli dan memakai nama domain sendiri adalah cara paling mudah untuk meng-upgrade blog. Juga paling murah. Yang dibutuhkan hanyalah membayar sekitar Rp100.000 setahun, serta agak repot dengan pengaturan custom domain di dashboard Blogger.com. Berita baiknya, layanan custom domain ini dapat dinikmati gratis.

Bagi pemakai WordPress.com, ada opsi mapping domain yang teknisnya kurang lebih sama seperti custom domain di Blogger.com. Hanya saja biayanya jauh lebih tinggi, yakni (saat posting ini ditulis) US$ 13.00 setahun. Jatuhnya malah lebih murah kalau kita membuat blog dari awal, lalu mengambil opsi upgrade yang dibanderol US$ 18.00 setahun.

Custom domain di Blogger.com dan mapping domain di WordPress.com adalah cara paling mudah untuk membuat blog bernama domain TLD. Bagi yang tidak mau direpotkan dengan tetek-bengek hosting, ini pilihan paling ideal. Tapi kalau sudah komitmen ingin belajar, self-hosting adalah opsi yang umum dipakai banyak blogger profesional.

Apapun pilihannya, intinya kita berupaya meningkatkan level blog dengan memakai nama domain sendiri. Dengan demikian diharapkan kita dapat lebih mudah mendapat tawaran komersial yang seringkali memberi syarat "blog harus top level domain." Lagipula, dengan nama domain sendiri kita dapat bebas memilih nama bagi blog agar lebih sesuai dengan kepribadian juga konten/tema blog.

Tips Memilih Nama Domain
Oke, jadi sudah mantap nih mau memakai nama domain sendiri untuk blog? Biar makin keren gitu, dan juga lebih mudah diingat. Sebagai panduan bagi teman-teman yang sedang mempertimbangkan nama domain, berikut sedikit tips dari saya.

1. Utamakan ekstensi .com atau .net
Ekstensi .com adalah TLD paling populer hingga kini. Menggunakan nama domain berekstensi .com akan membuat blog kita jadi lebih mudah diingat oleh pengguna awam. Sudah tertanam dalam benak orang kalau alamat situs itu pastilah berakhiran .com. Mereka akan sulit mengingat nama domain yang berakhiran selain .com. Karena itu, pilihlah nama domain berekstensi .com terlebih dahulu.

Baca mengenai keunggulan menggunakan top level domain .net/.com di posting ini.

Kalau tidak pilihan bagus dengan ekstensi .com, barulah kita beralih ke pilihan terpopuler kedua: .net. Kembali mengutip data DNIB, per 30 Juni 2016 ekstensi .net merupakan TLD global populer kedua di dunia. Esktensi ini hanya kalah dari tiga Country Code TLD, yakni .tk (Tokelau, domain gratis), .cn (Tiongkok), dan .de (Jerman).

2.Merepresentasikan isi blog
Nama domain yang berhubungan dengan isi blog lebih mudah diingat ketimbang yang tidak. Karena itu, usahakanlah mencari nama domain yang merepresentasikan konten dan tema blog. Untuk blog personal, saya menyarankan untuk memakai nama kita sendiri. Bisa nama lengkap atau nama panggilan yang biasanya lebih pendek.

Kalau ternyata nama domain namasaya.com atau namasaya.net sudah ada yang memiliki -- seperti saya, buat kreasi lain yang masih berhubungan dengan nama kita. Hal ini akan kita bahas lebih lanjut di posting lain.

3.Mudah diingat
Karena nama domain adalah identitas blog sekaligus identitas kita di dunia maya, maka nama domain harus mudah diingat. Semakin mudah orang mengingatnya, semakin baik. Nama domain pendek cenderung lebih mudah diingat. Tapi kalau kita tidak punya pilihan, gunakan kreativitas untuk memperoleh nama domain yang unik.

4.Mudah dieja atau dilafalkan
Sekalipun nama domain berhubungan dengan blog dan internet, namun akan ada saat di mana kita harus memnyebutkannya secara lisan. Entah ketika sedang bercakap-cakap dengan teman, lewat telepon, atau ketika bertemu orang lain di suatu event. Ketika itu, nama domain yang lafal atau pengucapannya mirip-mirip dapat membingungkan lawan bicara sehingga membuatnya kesulitan mengingat.

5.Jangan gunakan tanda hubung (-)
Ini ada kaitannya dengan poin empat. Nama domain dengan tanda hubung sukar dilafalkan oleh lidah orang Indonesia. Karenanya lebih baik hindari penggunaan tanda hubung pada nama domain blog.

Menggunakan tanda hubung (dash) pada nama domain bisa membuat pengunjung kesulitan mengingat. Coba lafalkan www.uang-lama.com, maka yang diingat hanyalah frasa “uang lama” saja. Tanda hubungnya terlupakan. Begitu hendak berkunjung, yang diketik di browser justru “www.uanglama.com”.

6.Gunakan huruf, jangan angka
Memang tidak ada larangan menggunakan angka pada nama domain. Namun penggunaan angka membuat nama domain lebih sulit diingat, selain tidak lazim. Ketika dilafalkan, nama domain dengan angka juga bisa disalah-artikan. Coba, bagaimana caranya mengingat bung3k0.com? Bukankah akan lebih mudah diingat jika nama domainnya bungeko.com?

Pengecualian bila yang digunakan sebagai domain adalah nama yang sudah terlebih dahulu populer. Misalnya Liputan6.com, yang merupakan konvergensi dari siaran berita Liputan 6 di SCTV. Kalau belum dikenal, orang bisa saja keliru menulis Warta9.com menjadi WartaSembilan.com.

7.Jangan gunakan singkatan, kecuali...
Nama domain hp.com bisa jadi merupakan nama domain paling pendek di dunia. Namun tidak disarankan menggunakan singkatan sebagai nama domain, kecuali kamu orang yang sangat terkenal dan singkatan tersebut sudah dikenal luas sebagai branding-mu. Contohnya ya hp.com itu, yang tak lain adalah situsnya Hewlett-Packard atau lebih dikenal dengan singkatan HP.

Hindari pula singkatan-singkatan gaul seperti “q” untuk menyingkat “ku” atau "u” untuk menyingkat “you”. Coba, mana yang lebih mudah diingat, blogq.com atau blogku.com? Saya yakin jawabannya yang kedua.

8.Perhatikan hak cipta
Meskipun sebagian perusahaan tidak secara tegas melarang penggunaan hak cipta atau merek dagang mereka pada nama domain, sebaiknya jangan coba-coba melakukannya. Selain alasan etika, bila suatu saat diperkarakan ke meja hijau sudah bisa dipastikan kita bakal kalah. Sudah banyak contohnya.

9.Tidak mengandung unsur-unsur pornografi dan SARA
Rasanya tidak perlu dijelaskan lebih lanjut. Ada banyak konsekuensi yang harus ditanggung jika berani coba-coba menggunakan hal-hal yang berbau pornografi dan menyinggung SARA untuk nama domain. Pemerintah punya UU Anti Pornografi dan baru saja merevisi UU Informasi dan Transaksi Elektronik. Patuhilah.

Demikian tips memilih nama domain dari saya. Kalau ada yang ingin menambahkan, feel free untuk menuliskannya di kolom komentar. Semoga bermanfaat!

Viewing all articles
Browse latest Browse all 271

Trending Articles